TIMES PRIANGAN TIMUR, CIANJUR – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB), telah mengambil tindakan disipliner berupa penghentian sementara pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite.

Keputusan ini dikenakan kepada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan nomor 34.432.10 yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Cianjur. Penghentian suplai ini berlaku selama 30 hari penuh.

Pemberian sanksi tersebut dipicu oleh adanya dugaan kuat pelanggaran dalam mekanisme penyaluran Pertalite di lokasi tersebut.

Hasil verifikasi dan pengecekan yang dilakukan di lapangan oleh tim Pertamina menunjukkan adanya pola transaksi pengisian BBM bersubsidi yang dilakukan secara berulang.

"Pelanggaran ini menurut temuan kami terjadi pada sejumlah kendaraan roda empat yang diindikasikan berperan sebagai pengecer," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria, Jumat (17/10/2025).

Dia menegaskan bahwa Pertamina memiliki komitmen yang kuat untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi berjalan tepat sasaran sesuai dengan regulasi yang berlaku.

"Pertamina berkomitmen menjaga distribusi BBM subsidi agar tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Susanto menegaskan.

Tindakan ini katanya, mutlak diperlukan sebagai upaya preventif untuk mencegah adanya penyalahgunaan BBM yang sejatinya dialokasikan bagi kepentingan masyarakat luas.

Sebagai langkah lanjutan, Pertamina tidak hanya memberikan sanksi penghentian suplai, tetapi juga telah menerbitkan Surat Peringatan secara resmi kepada pihak pengelola SPBU yang melanggar.

Untuk menjamin ketersediaan Pertalite bagi konsumen, Pertamina melakukan pengalihan sementara pasokan BBM subsidi tersebut ke beberapa SPBU terdekat di wilayah Cianjur. Dua lokasi yang ditunjuk sebagai alternatif pengalihan adalah SPBU 34.432.15 Sawah Gede dan SPBU 34.432.27 Sinargalih.

Manajemen Pertamina mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar membeli BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan yang wajar dan diminta untuk tidak terlibat dalam praktik memperjualbelikannya kembali secara ilegal.

Demi meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap distribusi BBM bersubsidi, Pertamina Patra Niaga Regional JBB juga menyatakan akan terus menjalin koordinasi erat dengan aparat penegak hukum setempat.

"Untuk masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin menyampaikan keluhan, Pertamina menyediakan layanan melalui Pertamina Call Center 135," imbuhnya. (*)