TIMES PRIANGAN TIMUR, BANJAR – Komisi Penanggulangan Aids Kota Banjar merilis 18 kasus baru orang yang teridentifikasi HIV/AIDS pada tahun 2025 ini. Hal ini diungkap pengelola program KPA Kota Banjar, Syahid Burhani bahwa jumlah total orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 376 orang yang didominasi kelompok LSL dan wilayah sebaran terbanyak dari Kecamatan Langensari.
"Tahun 2025 ini ada dua penderita AIDS yang meninggal, sebelumnya di tahun 2024 meninggal enam orang," ungkap Syahid dalam pertemuan Pokja Media di Aula Gunung Babakan Setda Kota Banjar, Senin (15/9/2025).
Menanggapi ini, Ketua Pelaksana KPA Kota Banjar, Supriana, meminta masyarakat untuk mewaspadai penularan HIV/AIDS dengan menghindari hubungan seks berisiko serta media lainnya yang dapat menjadi pintu masuk penularan penyakit berbahaya ini.
"Kami meminta peran serta masyarakat dan rekan-rekan jurnalis untuk memberikan advokasi terhadap komunitas yang rentan dengan bahaya penularan HIV untuk menurunkan kasus ini," pintanya.
Supriana yang juga merupakan Wakil Wali Kota Banjar ini mengungkap bahwa penularan HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es yang wajib di waspadai bersama.
"Minimnya edukasi dan kurang terbukanya penderita HIV/AIDS terhadap petugas kesehatan maupun tim advokasi seperti KPA menyulitkan tracking guna memutus mata rantai penularan," bebernya.
Supriana berharap masyarakat juga tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS dalam bersosialisasi dan tetap memberikan dukungan moril agar penderita tidak kehilangan harapan hidupnya dengan rutin mengkonsumsi obat serta menjalankan pola hidup yang sehat.
"Mari bersama-sama kita cegah penularan HIV/AIDS dengan setia kepada pasangan, hindari perilaku seks berisiko, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan serta pastikan untuk menggunakan jarum baru," imbaunya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 376 ODHA di Kota Banjar Didominasi Kelompok LSL, KPA Rilis Penambahan 18 Kasus Tahun ini
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |