TIMES PRIANGAN TIMUR, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota atau Pemkot Yogyakarta tengah memoles wajah Terminal Giwangan dengan proyek penyempurnaan Tempat Khusus Parkir (TKP) yang akan menampung bus-bus besar, terutama rombongan wisata. Selain itu, sebanyak 68 kios yang selama ini terbengkalai juga akan direvitalisasi agar kembali hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa langkah ini merupakan strategi besar untuk mengurai kepadatan lalu lintas sekaligus menghidupkan perekonomian kawasan selatan Kota Yogyakarta.
“Bus-bus besar nantinya diarahkan transit di Terminal Giwangan. Wisatawan bisa naik bus shuttle menuju Malioboro, Titik Nol, dan pusat kota. Sambil itu, terminal juga kami bersihkan dan kios-kiosnya kita hidupkan kembali agar bisa ngrejekeni (mendatangkan rezeki) untuk warga,” ujar Hasto, Senin (8/9/2025).
Transit Wisata dan Shuttle ke Malioboro
Rencana penataan ini bukan tanpa alasan. Selama ini, bus pariwisata kerap masuk langsung ke kawasan Malioboro hingga menimbulkan kemacetan. Dengan adanya sistem park and ride di Giwangan, wisatawan cukup turun di terminal, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus menuju pusat kota.
“Kami ingin menjadikan Terminal Giwangan sebagai pintu gerbang wisata. Selain lebih tertata, wisatawan juga mendapat pengalaman baru menggunakan transportasi ramah lingkungan,” tambah Hasto.
Selain penataan area parkir, Pemkot Yogyakarta juga fokus pada revitalisasi 68 kios di sekitar terminal. Nantinya, kios-kios tersebut akan difungsikan kembali menjadi pusat ekonomi baru yang mendukung aktivitas wisata.
Menurut Hasto, kawasan selatan Yogyakarta memiliki potensi luar biasa yang sering terlupakan.
“Ada Cagar Budaya Kotagede dengan kerajinan peraknya, hingga Taman Budaya Embung Giwangan. Inilah saatnya selatan Yogyakarta hidup kembali,” tegasnya.
Anggaran Rp2,8 Miliar dari APBD 2025
Sementara itu, Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Fakhrul Nur Cahyanto, menjelaskan bahwa proyek ini akan dikerjakan di atas lahan milik Pemkot seluas 3.500 meter persegi.
Pagu anggaran yang disiapkan mencapai Rp2,8 miliar dari APBD 2025. Ruang lingkup pekerjaan meliputi perbaikan saluran drainase, renovasi kios, perbaikan paving dan pengecoran beton pada area putar kendaraan, serta penambahan penerangan jalan umum.
“Tujuannya agar area parkir lebih kuat, nyaman, dan tidak bergelombang. Kami targetkan pertengahan September sudah mulai dikerjakan setelah kontrak dengan pemenang lelang ditandatangani,” kata Fakhrul.
Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
Pihak PUPKP optimistis pekerjaan ini bisa diselesaikan tepat waktu. Dengan masa pengerjaan dari pertengahan September hingga pertengahan Desember, proyek tersebut ditargetkan rampung sebelum pergantian tahun.
“Waktu masih aman. Kami pastikan TKP Giwangan siap melayani bus wisata dan kios sudah bisa difungsikan kembali,” tutup Fakhrul.
Dengan adanya penataan ini, Terminal Giwangan diproyeksikan bukan hanya sekadar tempat transit bus, tetapi juga ikon baru pengembangan wisata dan ekonomi di selatan Yogyakarta. Wisatawan akan lebih nyaman, warga mendapat peluang ekonomi baru, dan kota semakin tertata. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemkot Yogyakarta Siapkan Parkir Terminal Giwangan untuk Bus Wisata dan Revitalisasi 68 Kios
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Deasy Mayasari |