TIMES PRIANGAN TIMUR, JAKARTA – Pemegang saham PT Pertamina (Persero) resmi menunjuk Hasan Nasbi sebagai anggota Dewan Komisaris. Penunjukan ini berlaku sejak 11 September 2025 berdasarkan keputusan para pemegang saham perusahaan.

“Bapak Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) per tanggal 11 September 2025,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, saat dikonfirmasi, Sabtu (20/9/2025).

Dalam situs resmi Pertamina, nama Hasan Nasbi telah tercantum dalam jajaran Dewan Komisaris. Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu diangkat berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham Pertamina, melalui SK-247/MBU/09/2025 dan SK.055/DI-DAM/DO/2025.

Susunan Terbaru Dewan Komisaris Pertamina

Dengan penunjukan Hasan Nasbi, jumlah komisaris Pertamina kini bertambah dari tujuh menjadi delapan orang. Berikut susunannya:

1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan

2. Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu

3. Komisaris Independen: Condro Kirono

4. Komisaris Independen: Raden Ajeng Sondaryani

5. Komisaris Independen: Nanik S. Deyang

6. Komisaris: Bambang Suswantono

7. Komisaris: Heru Pambudi

8. Komisaris: Hasan Nasbi

Analisis: Posisi Strategis Komisaris dan Peran Hasan Nasbi

Sebagai salah satu BUMN terbesar dengan kontribusi vital bagi energi nasional, posisi komisaris Pertamina memiliki bobot strategis. Komisaris tidak hanya bertugas mengawasi kinerja direksi, tetapi juga memastikan tata kelola perusahaan berjalan sesuai regulasi, kebijakan pemerintah, serta kepentingan publik.

Masuknya Hasan Nasbi dalam jajaran Dewan Komisaris Pertamina menambah warna baru, terutama dari sisi komunikasi strategis. Sebagai mantan Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan dikenal piawai dalam mengelola narasi publik dan membangun jejaring komunikasi antara pemerintah, media, dan masyarakat.

Rekam jejaknya di bidang komunikasi politik berpotensi memperkuat citra Pertamina di tengah sorotan publik terhadap isu-isu strategis, mulai dari harga BBM, transisi energi, hingga transparansi kinerja BUMN energi. Kehadirannya diyakini bisa membantu mengarahkan kebijakan komunikasi perusahaan agar lebih proaktif, adaptif, dan selaras dengan agenda energi nasional yang tengah digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Penunjukan Hasan Nasbi bukan sekadar penambahan kursi komisaris, melainkan penempatan figur komunikasi di ruang strategis BUMN energi. Ia bisa menjadi jembatan penting antara kebijakan pemerintah, kepentingan pasar, dan harapan masyarakat,” ujar seorang pengamat BUMN ketika dimintai tanggapan.

Dari PCO ke Komisaris Pertamina

Sebelumnya, Hasan Nasbi menjabat sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah atau Presidential Communication Office (PCO). Namun, setelah PCO ditransformasikan menjadi Badan Komunikasi Pemerintah, posisinya dilepas.

Presiden Prabowo Subianto kemudian menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah yang baru. Pelantikan Angga Raka digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). (*)