https://priangantimur.times.co.id/
Berita

Calon Ketua DKKT, Falhan Basya Tawarkan Ide Transformasi Digital Dunia Seni Tasikmalaya

Minggu, 12 Oktober 2025 - 20:30
Calon Ketua DKKT, Falhan Basya Tawarkan Ide Transformasi Digital Dunia Seni Tasikmalaya Falhan Basya (48) Calon ketua DKKT saat ditemui TIMES Indonesia di Kawasan Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat. Minggu (12/10/2025) malam (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES PRIANGAN TIMUR, TASIKMALAYA – Menjelang berakhirnya masa kepengurusan Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) periode 2020–2025, geliat para pelaku seni di kota ini kembali menggeliat.

Agenda penting yang dinanti - Gempungan Seniman Kota Tasikmalaya 2025 akan menjadi momentum strategis dalam menentukan arah baru wajah kesenian di Kota Santri ini.

Salah satu figur yang digadang-gadang maju sebagai calon Ketua DKKT adalah Falhan Basya (48), musisi senior yang telah lama berkecimpung di dunia kesenian Tasikmalaya. 

Ditemui di sela acara Musik Tasik Oktober Festival di Kawasan Komplek Dadaha Tasikmalaya, Falhan mengungkapkan motivasi dan visinya dalam mencalonkan diri sebagai Ketua DKKT yang baru.

Falhan menceritakan bahwa kecintaannya terhadap musik dimulai sejak medio 1990-an, saat band-band lokal di Tasikmalaya mulai bermunculan dengan semangat festival.

“Berawal dari medio 90-an, saya memandang bahwa bermusik itu terasa sangat indah untuk dijadikan profesi. Saat itu Kota Tasikmalaya sedang berjamur band-band ‘Pestipalan’, dan saya sangat terinspirasi oleh debut konser Slank yang membuat saya mantap menjadi musisi di kota tercinta ini,” ungkap Falhan. Minggu (12/10/2025) malam.

Perjalanan kariernya di dunia seni membuat Falhan tidak hanya fokus pada musik, tetapi juga mulai mengamati pergerakan kesenian lainnya.

Ia menyebut momen berdirinya Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya pada tahun 1998 sebagai tonggak penting, meski menurutnya keberadaan gedung tersebut belum sepenuhnya merepresentasikan aspirasi seniman Tasikmalaya.

“Ketika tahun 2015 akhirnya berdirilah Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya, saya berharap banyak. Namun setelah satu dekade berjalan, saya menilai masih belum ada rangsangan yang signifikan bagi para pelaku seni maupun penikmatnya,” ujar Falhan.

Kini, di pemilihan kali keduanya sebagai calon Ketua DKKT, Falhan membawa empat gagasan besar yang menurutnya bisa menjadi solusi konkret untuk kemajuan ekosistem seni di Kota Tasikmalaya.

Empat Gagasan Transformasi Falhan Basya untuk DKKT 2025–2030

1. Digitalisasi dan Royalti Seumur Hidup bagi Seniman

Falhan berkomitmen membangun platform digital DKKT yang berfungsi sebagai agregator untuk pengarsipan dan pemasaran karya seni, khususnya karya musik. Platform ini nantinya memungkinkan seniman memperoleh royalti seumur hidup, sekaligus menjadi etalase digital yang mempertemukan seniman dan penikmat seni.

2. Jaminan Sosial dan Kesehatan bagi Seniman

Ia menilai kesejahteraan pelaku seni sering kali terabaikan. Oleh karena itu, DKKT di bawah kepemimpinannya akan menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan melalui skema Tenaga Kerja Non Upah (TKNUP). “Harapannya, seniman Tasikmalaya dapat menikmati masa tua dengan nyaman dan terjamin,” tegas Falhan.

3. DKKT sebagai Tuan Rumah Pagelaran Nasional dan Internasional

Falhan ingin menjadikan Tasikmalaya sebagai kota festival seni yang dikenal secara nasional bahkan internasional. Ia menilai langkah ini dapat memberikan efek domino pada sektor ekonomi kreatif dan pariwisata daerah.

4. Menjadi Mediator dan Promotor Seniman Tasikmalaya

DKKT menurutnya harus menjadi jembatan antara pelaku seni lokal dengan jejaring nasional maupun internasional. “Kami ingin seniman Tasikmalaya tidak hanya tampil di rumah sendiri, tapi juga bisa keliling Indonesia bahkan dunia,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Falhan menegaskan bahwa gagasan-gagasan tersebut tetap bisa dijalankan secara berkelanjutan, bahkan jika dirinya tidak terpilih. “Yang terpenting, Dewan Kesenian harus terus bergerak untuk kesejahteraan dan keberlanjutan dunia seni di Tasikmalaya,” pungkasnya.

Sementara itu, musisi Tasikmalaya Adi Bewok yang turut hadir di acara yang sama menyampaikan pandangan kritis terhadap kinerja DKKT selama ini. Ia menilai keberadaan lembaga kesenian tersebut masih kurang dirasakan oleh kalangan musisi.

“Kalau saya lihat, selama ini DKKT lebih fokus pada kegiatan teater atau lomba puisi tingkat Jawa Barat. Sementara kami para musisi, seolah-olah seperti anak tiri,” ujar Adi.

Menurutnya, ke depan DKKT harus terbuka dan inklusif terhadap semua rumpun seni tanpa terkecuali. “Harusnya semua kalangan tahu arah gerak kesenian di Tasikmalaya ini. Mau buat apa pun, kita harus saling terbuka,” tambahnya.

Adi juga menyampaikan pandangannya terhadap calon-calon ketua DKKT lainnya, termasuk Falhan Basya yang ia kenal akrab dengan sapaan Aang. “Kalau saya pribadi melihat karakter Aang itu lebih idealis dan matang. Dia sekarang jauh lebih dewasa dan bijak. Saya lihat dia punya nilai positif sebagai calon pemimpin,” ujarnya.

Adi pun menegaskan siap mendukung dan mengingatkan Falhan apabila terpilih nanti. “Kalau Aang dipercaya memimpin DKKT, saya siap mendampinginya. Kita ingin sama-sama membangun dunia seni Tasikmalaya agar lebih hidup lagi,” tutupnya.

Menjelang Gempungan Seniman Kota Tasikmalaya 2025, berbagai kalangan menaruh harapan besar agar pemilihan Ketua DKKT kali ini dapat menghadirkan sosok pemimpin yang mampu mengayomi seluruh cabang seni musik, teater, tari, sastra, rupa, dan media.

Dengan berbagai gagasan inovatif seperti yang diusung Falhan Basya, serta semangat kolaboratif para seniman muda dan senior, DKKT periode 2025–2030 diharapkan menjadi motor utama kebangkitan kesenian Tasikmalaya di era digital dan ekonomi kreatif. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Priangan Timur just now

Welcome to TIMES Priangan Timur

TIMES Priangan Timur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.