https://priangantimur.times.co.id/
Berita

Tragis, Bocah 12 Tahun Tewas Tenggelam di Bendungan Sangraja Majalengka

Minggu, 03 Agustus 2025 - 17:06
Tragis, Bocah 12 Tahun Tewas Tenggelam di Bendungan Sangraja Majalengka Petugas evakuasi seorang bocah 12 tahun di Majalengka tewas tenggelam. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMES PRIANGAN TIMUR, MAJALENGKA – Suasana duka menyelimuti wilayah Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, usai seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Bendungan Sangraja, Minggu (3/8/2025).

Korban diketahui bernama M. Kaffa Bihi Juwahid, seorang pelajar yang berdomisili di Perumahan Bumi Cikal Asih (BCA), Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Peristiwa tragis ini terjadi saat korban bersama sejumlah temannya sedang mencari udang dan kerang di sekitar kawasan bendungan.

Kronologi Kejadian

Informasi yang dihimpun dari Kodim 0617/Majalengka menyebutkan bahwa insiden bermula sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari rumah menuju Bendungan Sangraja di Kelurahan Cigasong.

Setibanya di lokasi sekitar pukul 09.50 WIB, Kaffa bersama teman-temannya mulai mencari udang di bagian dangkal bendungan. Namun sekitar pukul 10.00 WIB, mereka berpindah ke area sungai yang lebih dalam.

"Diduga, korban terpeleset dan terseret arus deras. Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh teman-temannya, namun tidak membuahkan hasil," ujar Danramil 1701/Majalengka, Kapten Arh Winarno.

Pada pukul 10.23 WIB, salah seorang teman korban, Ryhan, segera meminta bantuan kepada petugas satuan pengairan. Saat petugas tiba di lokasi, korban telah dalam keadaan tidak bernyawa.

Tak lama setelah kejadian, personel Polsek Cigasong, Babinsa Koramil 1701/Majalengka Kota, dan tim Inafis Polres Majalengka langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian. Hasil pemeriksaan medis menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Ayah korban, Iman (55), menjelaskan bahwa anaknya baru pertama kali bermain ke lokasi bendungan tersebut. Dalam suasana penuh kesedihan, pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan takdir.

Mereka juga menolak dilakukannya autopsi, serta menandatangani surat pernyataan resmi yang diketahui oleh kepala desa setempat

Peristiwa tenggelamnya M. Kaffa Bihi Juwahid menjadi pengingat bagi seluruh pihak, terutama orang tua, akan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di lingkungan berisiko tinggi seperti sungai, bendungan, maupun tempat perairan terbuka lainnya.

Tragedi tenggelamnya bocah 12 tahun di Kabupaten Majalengka ini diharapkan menjadi pelajaran bersama agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Priangan Timur just now

Welcome to TIMES Priangan Timur

TIMES Priangan Timur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.