TIMES PRIANGAN TIMUR, JAKARTA – Terpilihnya Paus sebagai pemimpin umat Katolik sedunia diperkirakan akan terjadi Kamis (8/5/2025) besok antara pukul 17.30 waktu setempat (pukul 23.30 WIB) hingga pukul 19.00 saktu setempat atau masuk Jumat (9/5/2025) dini hari pukul 02.00 WIB.
Konklaf atau pertemuan Dewan Kardinal tertutup dan rahasia yang diadakan untuk memilih seorang Paus, mulai dilaksanakan Rabu (7/5/2025) hari ini.
Selasa (6/5/2015) kemarin, 173 Kardinal termasuk 130 Kardinal elektor telah berkumpul mengikuti Kongregasi Umum ke 12 dan terakhir.
Direktur Kantor Pers Tahta Suci, Matteo Bruni mengatakan kepada para wartawan, bahwa sudah tidak ada lagi Kongregasi Umum yang dijadwalkan. Bruni juga menjelaskan beberapa rincian konkret mengenai jadwal dimulainya pemilihan Paus.
Hari ini akan diadakan Misa pro eligendo Pontifice. Kemudian pada pukul 15.45, (pukul 20.45 WIB) para Kardinal itu akan diangkut dari Casa Santa Marta ke Istana Apostolik dengan mengenakan pakaian paduan suara untuk memasuki Konklaf.
Pada Kamis pagi besok sekitar pukul 7:45, para Kardinal akan berangkat dari Santa Marta menuju Istana Apostolik, dan pada pukul 8:15, mereka akan mengadakan Misa dan Laudes di Kapel Paulus.
Setelah itu, pada pukul 9:15, akan ada doa pagi di Kapel Sistina dan mereka akan mulai memberikan suara. Ia menjelaskan, bisa jadi waktu munculnya asap bisa terjadi kira-kira setelah pukul 10.30 pagi jika ada asap putih, dan setelah pukul 12.00 siang waktu Roma.
Kemudian pada pukul 12:30 siang, mereka kembali ke Santa Marta untuk makan siang. Sore harinya, pukul 15.45, mereka akan kembali ke Istana Apostolik dan melanjutkan pemungutan suara di Kapel Sistina pada pukul 16.30.
Untuk pemungutan suara sore hari, Bruni mencatat kemungkinan asap juga bisa muncul setelah pukul 17.30, jika ada asap putih, jika tidak sekitar pukul 19.00. Pada akhir pemungutan suara, akan ada Vesper di Kapel Sistina, dan pada pukul 19.30, mereka akan kembali ke Santa Marta.
Kemunculan asap putih memang sebagai pertanda terpilihnya Paus. Kemunculan asap putih dari sebuah cerobong yang dipasang khusus di Kapel Sistina itu memang selalu ditunggu-tunggu oleh umat katolik se dunia.
Kapel Sistina adalah sebuah kapel di Istana Apostolik, kediaman resmi paus di Kota Vatikan.
Kapel ini awalnya dikenal sebagai Cappella Magna ("Kapel Agung"). Nama itu diambil dari Paus Sixtus IV della Rovere, yang telah merenovasi Kapel Magna kuno yang dipugar antara tahun 1477 dan 1480.
Sejak saat itu, kapel ini berfungsi sebagai tempat kegiatan keagamaan dan fungsi kepausan. Sekarang, kapel ini menjadi tempat konklaf kepausan, yaitu proses pemilihan Paus baru.
Ketenaran kapel ini terutama terletak pada fresko yang menghiasi bagian dalamnya, khususnya langit-langit Kapel Sistina dan Penghakiman Terakhir, keduanya karya Michelangelo.
Dari Kapel Sistina inilah jutaan umat katolik se dunia menunggu kemunculan asap putih sebagai tanda terpilihnya Paus baru setelah Paus Fransiskus meninggal dunia beberapa waktu lalu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Paus Baru Diperkirakan Terpilih Kamis Malam Hingga Jumat Dini Hari Besok
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |