TIMES PRIANGAN TIMUR, GRESIK – Terungkapnya ruang Fraksi PDIP DPRD Gresik dijadikan tempat negosiasi rumah murah oleh seorang anggota dewan menuai reaksi keras. Meski disimpulkan hanya candaan, namun kegaduhan itu menjadi sorotan.

Salah satu kader PDIP Gresik yang enggan disebutkan namanya mengecam keras oknum tersebut. Hal itu sangat tidak pantas dan mencoreng Marwah partai.

Dia menilai penggunaan ruang fraksi untuk urusan pribadi, apalagi berkaitan dengan transaksi atau negosiasi rumah murah, tidak bisa ditoleransi.

“Sebagai kader partai, saya meminta DPC memberikan sanksi tegas kepada oknum itu. Jangan sampai ruang fraksi yang seharusnya digunakan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat malah dipakai untuk kepentingan pribadi,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Dia menambahkan, sebagai wakil rakyat seharusnya anggota dewan menjalankan perintah ketua umum partai, yakni turun ke bawah, membersamai rakyat dalam. "Bukan justru mencari keuntungan dengan meminta jatah rumah," katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik Mujid Riduan enggan berkomentar soal hal itu. "Mohon maaf ke ketua komisi atau ketua fraksi aja, itu domain mereka," tutupnya. 

Fakta Diungkap, BK Bekerja

Dalam Hearing yang digelar pada Selasa (16/9/2025) lalu, kuasa hukum Perumahan The Oso Kedamean Debby Puspita Sari awalnya menyampaikan kronologi pertemuan antara dua oknum dewan dari Komisi III.

Permintaan rumah yang disimpulkan hanya candaan dan bentuk kesalahpahaman ini disampaikan pada Kamis (11/9/2025) atau sehari sebelum sidak.

“Saat itu hanya ada saya, Pak Hamdi dan Pak Sulis di Fraksi PDIP DPRD Gresik. Pak Hamdi ngomong harga rumah disitu (The Oso) kan Rp395 juta, sampean pasti punya rumah di situ. Saya jawab iya pak. Saya gratis di kasih sama owner satu rumah. Terus dia bilang enak ya dadi sampean, terus aku oleh opo?,” ungkap Debby menceritakan kronologi.

Dalam pertemuan itu, ada permintaan rumah dengan harga khusus, lanjut Debby, kemudian diutarakan oleh Hamdi dan meminta untuk disampaikan kepada owner. Rumah seharga Rp400 Juta dinego menjadi Rp200 Juta.

Sementara, Badan Kehormatan (BK) DPRD Gresik bekerja untuk menelusuri kegaduhan itu. Rencannya, hari ini ada rapat dengan berbagai pihak, termasuk menghadirkan owner The Oso Kedamean. (*)