https://priangantimur.times.co.id/
Berita

Belajar dari Tragedi Al Khoziny Sidoarjo, Legislator Dorong Pemerintah Hadir di Pembangunan Ponpes

Kamis, 02 Oktober 2025 - 21:52
Belajar dari Tragedi Al Khoziny Sidoarjo, Legislator Dorong Pemerintah Hadir di Pembangunan Ponpes Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq. (FOTO: dok TIMES Indonesia)

TIMES PRIANGAN TIMUR, MAJALENGKA – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyampaikan duka mendalam atas tragedi runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan korban jiwa. Ia menegaskan pentingnya kehadiran Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur pesantren guna menjamin keselamatan santri.

"Semoga Allah memberikan ketabahan dan kesabaran bagi keluarga korban serta mengampuni yang wafat, dan memberi kesembuhan bagi yang terluka,” ujar Maman, Kamis (2/10/2025).

Musibah ini terjadi pada Senin (29/9/2025) saat proses pengecoran lantai empat pondok pesantren berlangsung. Diduga karena kegagalan struktur bangunan, musala tersebut ambruk hingga ke lantai dasar.

Dari data terakhir, tercatat 107 orang menjadi korban, lima di antaranya meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih dalam proses evakuasi. Maman menekankan pentingnya peran Pemerintah pusat maupun daerah dalam memastikan pembangunan pesantren sesuai standar teknis.

"Tragedi ini harus menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang. Tidak boleh ada kompromi terhadap standar konstruksi dan pengawasan teknis. Nyawa para santri dan pekerja tidak bisa dipertaruhkan,” tegas Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat itu.

Menurut Maman, banyak pondok pesantren di Indonesia yang melakukan pembangunan secara mandiri akibat keterbatasan fasilitas. Hal ini sering menimbulkan risiko konstruksi tidak sesuai standar, mulai dari tiang pancang, struktur bangunan, hingga fasilitas penunjang lain.

Karena itu, ia mendesak Kementerian Agama agar mendata pesantren yang membutuhkan tambahan infrastruktur, seperti asrama maupun ruang belajar. Pemerintah daerah juga diingatkan untuk memberikan pendampingan dan memastikan pembangunan dilakukan dengan konstruksi yang aman.

“Pembangunan pesantren adalah tanggung jawab bersama, baik pengasuh, manajemen pesantren, Pemerintah, maupun masyarakat. Negara harus hadir, karena pesantren telah berkontribusi besar melahirkan sumber daya manusia unggul bagi bangsa,” ujar Legislator dari Dapil Jawa Barat IX ini.

Maman menegaskan, keselamatan fisik bangunan harus menjadi prioritas utama di pesantren, sejajar dengan aspek akademik maupun dakwah. Infrastruktur yang aman dan layak, menurutnya, adalah syarat mutlak keberlangsungan pendidikan berbasis agama.

"Tragedi ini menjadi momentum memperkuat standar keselamatan di semua lembaga pendidikan, baik umum maupun agama. Negara tidak boleh abai. DPR RI akan terus mendorong melalui fungsi regulasi, penganggaran, dan pengawasan,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Priangan Timur just now

Welcome to TIMES Priangan Timur

TIMES Priangan Timur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.