TIMES PRIANGAN TIMUR, JAKARTA – Menjadi seorang ibu baru memang bukan perkara mudah. Tanggung jawab besar dalam merawat buah hati kerap membuat seorang ibu merasa lelah, kewalahan, bahkan stres. Dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, menyarankan agar para ibu tidak memaksakan diri dan tidak ragu untuk meminta bantuan dari orang terdekat.

“Saat merasa stres, jangan merasa lemas atau tidak mampu. Kita boleh banget minta bantuan, dan itu bukan berarti kita ibu yang kurang,” ujar Dimple dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, meminta bantuan kepada suami, orang tua, atau mertua bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk kesadaran bahwa setiap orang memiliki batas. Dengan bantuan tersebut, ibu bisa mendapatkan waktu untuk beristirahat, sehingga kondisi fisik dan mental tetap terjaga.

Dimple juga menekankan pentingnya kolaborasi antara ibu dan suami dalam mengasuh anak. Dengan berbagi peran, ibu memiliki kesempatan untuk sejenak beristirahat dan menikmati waktu pribadi atau yang dikenal sebagai me time.

“Setelah me time, ibu biasanya akan merasa lebih segar. Masalah yang tadinya terasa berat bisa jadi tampak lebih ringan setelah kita istirahat sejenak,” jelasnya.

Waktu istirahat singkat, seperti mandi atau tidur sebentar, menurut Dimple dapat membantu ibu berpikir lebih jernih dan kembali fokus dalam merawat bayi.

Stres Ibu Bisa Berdampak ke Bayi

Lebih lanjut, Dimple mengingatkan bahwa tingkat stres ibu berpengaruh langsung terhadap kondisi bayi. Ibu yang panik dan kelelahan bisa saja secara tidak sadar mengguncang bayi terlalu keras saat menggendong, yang dapat membahayakan keselamatannya.

“Shaken baby syndrome itu terjadi saat bayi terguncang hebat karena digendong secara tidak tepat. Ini sangat tidak sehat dan bisa berdampak fatal,” jelasnya.

Kondisi stres yang tinggi juga membuat ibu sulit berpikir rasional dan mengambil keputusan tepat saat bayi menangis atau rewel. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mental ibu sama pentingnya dengan merawat fisik bayi. (*)